Wal Ashr (Demi Waktu)
Pada tulisan kali ini, saya ingin mengajak kita semua untuk merenungkan sebuah hal yang sangat penting dalam kehidupan kita, yaitu memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan setelah mati. Sebagaimana yang telah disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW, “Orang yang cerdas adalah orang yang beramal untuk kehidupan setelah kematian“ (HR. Tirmidzi).
Sebagai umat Islam, kita meyakini bahwa dunia ini hanyalah tempat persinggahan sementara, dan kehidupan yang abadi adalah kehidupan setelah mati. Oleh karena itu, setiap detik yang kita jalani di dunia ini haruslah dimanfaatkan untuk memperbanyak amal ibadah dan bekal untuk kehidupan di akhirat. Nabi Muhammad SAW mengingatkan kita untuk tidak terlena dengan kenikmatan dunia, karena semua itu bersifat sementara.
Waktu adalah nikmat yang sangat berharga
Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Asr, yang artinya: “Demi waktu, sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, dan saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al-Asr: 1-3)
Dalam ayat ini, Allah SWT menggambarkan bahwa waktu adalah salah satu nikmat terbesar yang diberikan kepada umat manusia. Sayangnya, banyak di antara kita yang sering kali menyia-nyiakan waktu tanpa memikirkan apa yang akan kita bawa di akhirat kelak. Waktu yang telah berlalu tidak bisa kita kembalikan, dan setiap detik yang terbuang merupakan kesempatan yang tidak akan datang lagi.
Kecerdasan yang sejati
Menurut Rasulullah SAW, orang yang cerdas adalah orang yang bisa memanfaatkan waktunya untuk beramal saleh, beribadah, dan mempersiapkan bekal untuk hari akhir. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Nabi bersabda: “Orang yang cerdas adalah orang yang menundukkan hawa nafsunya dan beramal untuk kehidupan setelah kematian.”
Kecerdasan ini bukan hanya terletak pada kepandaian dalam ilmu dunia, tetapi lebih kepada kecerdasan dalam memprioritaskan amal baik yang akan memberikan keuntungan di akhirat. Orang yang cerdas tahu bahwa kekayaan, kedudukan, dan kemewahan dunia tidak akan memberikan manfaat sedikit pun setelah mati, tetapi amal ibadah dan kebaikan yang kita lakukan di dunia akan menjadi bekal di akhirat.
Mempersiapkan diri untuk kehidupan setelah mati
Salah satu cara yang paling penting untuk mempersiapkan diri menghadapi hari akhir adalah dengan memperbanyak ibadah. Ibadah bukan hanya terbatas pada salat, puasa, zakat, atau haji, tetapi juga setiap amal baik yang kita lakukan, baik itu dalam bentuk kebaikan kepada sesama, menjaga akhlak, dan berusaha untuk selalu menjadi pribadi yang lebih baik.
Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk memperbanyak amal saleh, dan memanfaatkan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mempersiapkan diri kita untuk kehidupan setelah mati:
- Tingkatkan ibadah: Hendaknya kita berusaha untuk memperbaiki kualitas ibadah kita, seperti salat yang lebih khusyuk, membaca Al-Qur’an dengan penuh penghayatan, dan memperbanyak doa.
- Bertobat dari dosa-dosa: Setiap kita pasti tidak lepas dari kesalahan. Oleh karena itu, mari kita segera bertaubat dengan tulus dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an, “Dan Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. At-Tawbah: 118).
- Berbuat baik kepada sesama: Sebagai umat Islam, kita diajarkan untuk selalu menjaga hubungan baik dengan sesama, membantu orang yang membutuhkan, serta menyebarkan kebaikan di tengah-tengah masyarakat.
- Hindari perbuatan buruk: Kita harus berusaha menjauhi segala bentuk perbuatan yang dilarang oleh Allah, seperti berdusta, mencuri, berzina, atau melakukan perbuatan dosa lainnya.
Menghargai waktu dengan perbuatan yang bermanfaat
Allah SWT juga mengingatkan kita tentang pentingnya menghargai waktu, karena waktu yang kita gunakan untuk beramal akan menjadi bekal kita di akhirat kelak. Kita bisa melihat bagaimana Nabi Muhammad SAW, meskipun beliau adalah seorang nabi yang sudah dijamin masuk surga, tetap berusaha keras untuk beribadah dan beramal demi mendapatkan ridha Allah.
Mari kita bersama-sama berusaha untuk memanfaatkan waktu yang diberikan Allah dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai waktu yang kita miliki terbuang sia-sia, karena setiap detik yang kita habiskan tanpa amal kebaikan akan menjadi penyesalan di hari kiamat.
Mari kita berdoa agar Allah memberikan kita kekuatan untuk senantiasa memanfaatkan waktu untuk memperbanyak ibadah dan kebaikan, sehingga kita dapat meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat. Aamiin.
Semoga ceramah ini bisa menjadi renungan bagi kita semua untuk lebih bijak dalam memanfaatkan waktu yang ada untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan setelah mati.